Khamis, 14 September 2017

CHARACTER BUILDING






2. 1.   PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah tentang diri pribadi seseorang secara keseluruhan. Kepribadian adalah suatu hal yang unik pada diri kita masing - masing. Kepribadian mempunyai sifat yang umum dan unik. Meskipun secara individu berbeda.

2.2.    PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN.

Perkembangan kepribadian merupakan hasil atau produk lingkungan sosial budaya, yang meliputi :
    Peran orang tua.
    Anggota keluarga.
    Sosial budaya.
    Dan pengaruh kemampuan motorik.

Sehingga ada fase-fase pengembangan kepribadian :
    Masa bayi
    Masa kanak-kanak
    Masa dewasa

2.3.    FAKTOR PENGHAMBAT KEPRIBADIAN

a)    Faktor dari dalam diri kita

    Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas
    Kurangnya motivasi dalam hidup
    Faktor usia
    Memponyai problema
    Tidak percaya diri
    Kurang kreatif
    Tidak pernah bersyukur
    Mudah menyerah

b)    Faktor dari luar kita

    Faktor tradisi budaya
    Pengaruh pertambahan usia
    Pengaruh perkembangan zaman
    Pengaruh perubahan situasi yang tiba-tiba

2.4.    SIKAP DAN PERILAKU POSITIF DAN NEGATIF DALAM KEPRIBADIAN

1.    Sikap Positif

Merupakan wujud nyata dari intensitas perasaan yang memperhatikan hal – hal positif untuk menyatakan sifat yang positif, seseorang tidak hanya mengekspresikannya hanya melalui wajah, tetapi juga dengan cara berbicaranya, dan cara menghadapi masalah.

Usaha yang dapat dilakukan untuk menuju sikap positif adalah :

    Tumbuhkan pada diri sendiri suatu motif yang kuat.
    Selalu mengingatkan diri pada sesuatu yang positif akan diperoleh dari kebiasaan baru.
    Jangan biarkan perkecualian sebelum kebiasaan baru mengakar di kehidupan pribadi.
    Berlatih dan berlatih terus dalam setiap kesempatan, tanpa rasa jenuh dan bosan.

2.    Sikap Negatif

Sikap negatif harus dihindari, karena hal ini mengarahkan seseorang pada kesulitan diri dan kegagalan, sikap ini bisa tercermin pada muka muram, sedih suara parau, penampilan diri yang tidak bersahabat, ketidak menyenangkan, dan tidak percaya diri.

Untuk menghilangkan sifat negatif adalah :

    Belajar mengenali sifat negatif diri.
    Selalu jujur kepad setiap orang.
    Mengakui sifay negatis yang sudah dilakukan.

2.5.    TEKNIK PENGUKURAN KARAKTER KEPRIBADIAN

Dengan cara melakukan :

a)    Teknik Perbandingan Fisik

    Teknik yang paing awal adalah yang masih menggunakan sikap terhadap objek tertentu.

b)    Teknik Psikologi

    Teknik yang tidak menggunakan perbandingan fisik yang dianggap terlalu rumit. Dasar teknik ini adalah bahwa evaluasi seseorang terhadap objek dapat diskalakan tanpa harus membuat perbandingan fisik.

c)    Teknik Skala Jarak Sosial

    Teknik ini dikembangkan dalam ilmu sosiologi : yaitu skala untuk mengukur ras sehingga dekat jarak sosial makin positif sikap seseorang terhadap ras yang dimaksud.

2.6.    MEMELIHARA DAN MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI DALAM KEPRIBADIAN

Rasa pede yang telah tumbuh dalam diri kita pun harus dipelihara dan dipupuk, supaya meningkat dan memberi efek yang lebih besar. Memelihara dan memupuk berarti menjaga agar tetap eksim, modal yang kamu miliki adalah :

    Belajar bersyukur.
    Evaluasi diri secara objektif.
    Selalu semangat.
    Terus berekpresi.
    Tulis dan bacalah buku harianmu.

2.7.    MEMPERTAHANKAN RASA PERCAYA DIRI

Apa yang harus kita lakukan sepaya PD?

a)    Peduli Akan Penampilan

    Memperbaiki penampilanmu, tanpa maksud bahwa orang lain akan memujimu karena hal itu. Lakukan hal itu karena kamu tahu bahwa kamu harus mengeluarkan sisi terbaik dari diri kamu.

b)    Berikan Senyuman Tulus

    Berusahalah untuk tersenyum kepada semua orang sebagai uangkapan hati kamu yang paling dalam. Senyuman tulus adalah lambang percaya diri dan kode bahwa kamu adalah orang baik yang bisa menjadi teman yang baik.

c)    Perhatikan Orang Lain

    Mulai sekarang, berikan waktumu untuk menanyakan kepada teman atau orang sekitar kamu apa kabar mereka dan libatkan diri pada mereka.

d)    Jangan Ketinggalan Zaman

    Kamu perlu terus menginformasikan kepada dirimu tentang apa yang terjadi. Caranya ikuti berita di koran atau majalah atau televisi.

e)    Luaskan Pergaulan

    Jangan puas berada dilingkunganmu yang kecil. Jangan juga pilih – pilih teman dari segala kalangan, karena ini membuatmu menjadi percaya diri tanpa menjadi sombong.
           
           
v Eksistensi manusia
·         Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
·         Setiap orang pada dasarnya dibekali jiwa pemimpin.
·         Dalam kondisi bagaimanapun, manusia tidak dapat hidup seorang diri.
Hubungan manusia:
·         Hubungan manusia dengan Tuhan;
·         Hubungan manusia dengan diri sendiri;
·         Hubungan manusia dengan sesama/manusia lain;
·         Hubungan manusia dengan lingkungan/alam sekitarnya.
v Manusia Mengenal Dirinya
Mengenal diri sendiri artinya memahami kekhasan fisik, kepriba-dian, watak, dan temperamen, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimiliki, serta memiliki gambaran/konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Ungkapan Socrates “Kenalilah dirimu” mestinya bukan hanya kata mutiara semata. Dengan mengenal diri sendiri kita akan lebih mudah untuk mengenal orang lain, meskipun kita menyadari bahwa di dunia ini tidak ada dua orang yang kepribadiannya sama.
Untuk mengenal diri sendiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
a.       melalui sejarah perkembangan diri, baik secara fisik maupun psikis;
b.      melalui penelusuran bakat dan kepribadian;
c.       melalui pengalaman sehari-hari;
d.      melalui kebersamaan dengan orang lain;
e.       melalui kacamata/pandangan orang lain (misalnya sahabat, teman, saudara, dll.);
f.       melalui refleksi pribadi.
Ø  ‘Tak seorangpun akan percaya kepada saya sebelum saya percaya kepada diri sendiri’ (David James Schwartz)
Ø  ‘Kenal akan rahasia diri menyebabkan kita kenal akan rahasia alam’ (Dr. M. Amir).
Ø  ‘Kemampuan mengenal diri sendiri menjadi modal kemampuan yang luar biasa untuk dapat mengenal orang lain’ (Rollo May).
v Kepribadian/Temperamen
Menurut G. Allport, kepribadian artinya organisasi dinamis dalam individu yang terdiri dari sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya yang bersifat karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Dengan demikian kepribadian seseorang selalu berkembang dan berubah, serta tidak ada dua orang atau lebih yang kepribadiannya sama. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain.
               Berdasarkan komposisi cairan dalam tubuh manusia, ada beberapa tipe/temperamen manusia. Klasifikasi ini pertama dirumuskan oleh Hippocrates (460 – 370 SM), dan disempurnakan oleh Galenus. Temuan Hipocrates ini dipengaruhi pandangan filsuf alam Empedokles, bahwa alam semesta ini terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, udara, dan api, dengan sifat kandungannya kering, basah, dingin, dan panas.
Hippocrates berpendapat bahwa dalam tubuh seseorang terdapat cairan-cairan yang memiliki empat macam sifat, yaitu:
·         Sifat kering, terdapat dalam chole (empedu kuning);
·         Sifat basah, terdapat dalam melanchole (empedu hitam);
·         Sifat dingin, terdapat dalam phlegma (lendir); dan
·         Sifat panas, terdapat dalam sanguis (darah).
Empat tipe kepribadian/temperamen pokok menurut Hipocrates:             a.  Sanguinis
      Ditandai sifat: menarik, meluap-luap, lincah, bersemangat, menye-nangkan, suka berbicara, suka dipuji, kreatif, sangat ekstrovert, optimis, mudah berganti haluan, dan sangat ramah.
b.      Koleris
Ditandai sifat: serba cepat, aktif, tampil hangat, praktis, berkemauan keras, mandiri, ekstrovert, optimis, dinamis, tidak mudah putus asa, dan sistematis.
c.       Melankolis
Ditandai sifat: senang menganalisis, suka berkorban, perasaannya sensitif, menikmati keindahan, mudah menjadi introvert, pemikir, gigih dan cermat, tertib, teratur & rapi, ekonomis, idealis, berbakat, dan kreatif.
d.      Plegmatis
      Secara umum ditandai sifat: tenang, hampir tak pernah marah, acuh, mudah bergaul, tak mudah terpengaruh, introvert, pengamat, pesimis, santai, sabar, dan menghindari konflik.
               Dari keempat tipe kepribadian/temperamen di atas masih dapat dikombinasikan lagi menjadi dua belas perpaduan, yaitu: SanChlor, SanMel, SanPleg, ChlorSan, ChlorMel, ChlorPleg, MelSan, MelChlor, MelPleg, PlegSan, PlegChlor, dan PlegMel. Masing-masing perpaduan tersebut variasinya masih banyak, misalnya SanChlor 40/60, SanChlor 60/40, SanChlor 70/30, SanChlor 45/55, dan seterusnya.
Termasuk tipe kepribadian/temperamen apakah Anda?
v Mengenal Kekuatan dan Kelemahan Diri
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Kita mesti mengetahui kekuatan dan kelemahan diri kita, karena semuanya merupakan anugerah Tuhan yang Mahaesa dan selanjutnya tugas kita untuk memahami dan mengembangkannya.
Ada beberapa cara untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri kita:
a.       Introspeksi diri, dengan cara refleksi diri, meditasi, tafakur, minta bantuan orang lain, serta belajar dari pengalaman;
b.      Mengendalikan diri, agar kita tidak sampai dikendalikan oleh naluri dan keinginan yang tidak terkontrol;
c.       Membangun kepercayaan diri;
d.      Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan; dan
e.       Berpikir positif dan optimis terhadap diri sendiri.
Pesan Aset: Bacalah, nikmatilah, dan pikirkanlah kekuatan-kekuatan Anda berulang-ulang. Aset tersebut akan membawa Anda ke manapun Anda pergi, dan memberi energi yang Anda butuhkan untuk terus maju. Kekuatan Anda mempresentasikan nilai diri Anda.
Pesan Liabilitas: Ambillah tiga kelemahan yang paling atas (paling serius), dan lakukanlah sesuatu terhadapnya. Untuk sementara lupakan sisanya. Kita melakukan semuanya didasari sikap yang kuat, yaitu kita tetap berusaha untuk menjadi semakin baik dalam hidup ini.
v Menerima Diri
Menerima diri artinya sikap memandang diri sendiri sebagaimana adanya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang dan bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya.
Manfaat apabila diri kita mampu menerima diri sendiri:
a.       Kita merasa senang terhadap diri sendiri, merasa lebih sehat, lebih bersemangat, dan sepertinya tidak banyak masalah;
b.      Kita merasa diri berharga, atau minimal sejajar dengan orang lain, karena menyadari selain ada kelemahan juga memiliki kekuatan;
c.       Menerima diri berarti menerima kelebihan dan kekurangan. Selanjutnya kita selalu melakukan perbaikan dengan penuh rasa tanggung jawab;
d.      Kita akan mampu melaksanakan pekerjaan sebaik orang lain, karena ada kepercayaan diri. Semakin orang memiliki kepercayaan diri, semakin mampu melakukan hal-hal di luar dugaannya;
e.       Dengan menerima diri berarti kita telah membangun sikap positif terhadap diri sendiri, dan kita mampu memaafkan (berdamai dengan) diri sendiri; dan
f.       Jika kita mampu menerima diri sendiri, selanjutnya akan mampu menerima orang lain.
Cara menerima diri sendiri:
a.       Selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki;
b.      Jangan terlalu sering mengkritik diri sendiri;
c.       Terima pujian, asalkan jangan berlebihan;
d.      Luangkan waktu bersama orang-orang yang positif;
e.       Tanamkan dalam pikiran bahwa kita akan berhasil dan bahagia;
f.       Membaca buku-buku pengembangan pribadi, karena pengembangan pribadi merupakan proses seumur hidup; dan
g.      Berusaha menggali potensi terbaik dari diri kita, dan senantiasa belajar meningkatkan kemampuan diri, serta memanfaatkan peluang/ kesem-patan yang ada.
 “Ciri orang dewasa diantaranya tidak menilai dirinya terlalu tinggi dan memiliki kerendahan hati yang berani” (Rollo May).
v Mengembangkan Diri
Mengembangkan diri merupakan usaha sengaja dan terus-menerus yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya potensi diri dapat terwujud secara baik dan optimal, menuju taraf kedewasaan pribadi yang sesungguhnya.
Cara mengembangkan diri:
a.       Mengenal dan menerima diri sebagaimana adanya;
b.      Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri;
c.       Memanfaatkan kemungkinan/peluang yang terbuka; dan
d.      Belajar dari kesalahan.
“Keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang, tetapi oleh besarnya cara berpikir seseorang” (D.J. Schwartz).
“Seorang pemberani yang sebenarnya bukan orang yang membabi buta melompat masuk ke dalam jurang, tetapi dia yang dengan perlahan dan mata terbuka memasuki jurang setelah mengukur kedalamannya” (P.J. Stahl).
“Rasa takut adalah naluri, rasa berani adalah kemenangan. Kemauan membungkam rasa takut dan menyembunyikannya di bawah rasa berani merupakan kemenangan besar” (Commitesse Diane).

JURNAL KU

JURNAL CYBERNETICS

      Perancangan Permainan Edukasi Peduli Jajanan Sehat Abstrak: Jajanan merupakan salah satu makanan atau minuman siap saji yang s...